ADAKAH.ID, SAMARINDA – Andi Harun menyikapi isu politik terkini terkait posisi sikapnya di Pilkada Kaltim serentak 27 November 2024 mendatang.
Sebagaimana diketahui, namanya masuk bursa bakal calon gubernur Kaltim bersanding dengan Isran Noor, Mahyunadin dan Rudy Mas’ud.
Mempertimbangkan aspirasi warga Samarinda setelah lebih dari tiga tahun menjabat sebagai kepala daerah kota Samarinda, Andi Harun menegaskan niatannya untuk kembali turun gelanggang pemilihan wali kota (Pilwali) Samarinda.
Ikwal perahu politik yang digunakannya untuk kembali dilabuhinya adalah partai Gerakan Rakyat Indonesia Raya (GERINDRA). Partai yang sudah dibesut di Kaltim selama kurang dari 5 tahun ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Andi Harun saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) Partai Gerindra Provinsi Kaltim yang berlangsung di Hotel Bumi Senyiur, Jalan P. Diponegoro hari Minggu 12 Mei 2024.
Andi Harun mengungkapkan bahwa keputusannya tersebut telah melalui diskusi dengan orang-orang terdekatnya.
“Saya ingin sampaikan kepada teman-teman jurnalis bahwa saya sudah memutuskan untuk tetap mencalonkan diri di Pilkada Samarinda dan tidak akan mencalonkan diri sebagai Gubernur. Maka saya sudah menjawab pertanyaan yang sudah lama ditanyakan oleh teman-teman jurnalis di hari ini,” ucap AH sapaannya.
Terkait dengan ramai namanya disebut-sebut sebagai calon tanding pilgub. Andi Harun lebih memilih melanjutkan pekerjaan rumahnya saat ini untuk memimpin kota Samarinda.
“Dalam berpolitik, butuh kesabaran. Tidak perlu tergesa-gesa mengambil jabatan sebagai Gubernur Kalimantan Timur. Masyarakat Kota Samarinda pun belum siap melepas saya sebagai Wali Kota, seperti yang ditunjukkan oleh survei yang menunjukkan 88,6% menginginkan saya tetap di Samarinda,” kata Andi Harun kepada awak media.
Suami dari Rinda Wahyuni itu menjelaskan bahwa meskipun menerima dukungan dari masyarakat yang mengumpulkan KTP untuk jalur perseorangan, prioritasnya tetap pada jalur partai politik.
“Partai Gerindra telah berkolaborasi dengan partai lain, namun masyarakat telah bersusah payah mengumpulkan KTP untuk jalur perseorangan. Ini juga kami daftarkan sebagai alternatif terakhir, tapi jalur utamanya yang akan saya pakai adalah jalur partai politik,” tegasnya.
Hingga saat ini, Andi Harun mengakui belum melihat secara langsung dukungan fisik dari masyarakat Samarinda yang telah mengumpulkan KTP, meskipun jumlahnya telah mencapai 60 ribu KTP.
Meski begitu ia optimis partainya siap membantunya untuk maju melalui jalur politik, ia juga membantah adanya perpecahan di partai yang ia pimpin, menurutnya Partai Gerindra sangat solid mendukung dirinya.
Sebagai informasi, hasil pemilu kota Samarinda tahun 2020 lalu secara sah Andi Harun mengumpulkan voter sebanyak 102.592 suara, berpasangan dengan Rusmadi Wongso dengan koalisi parpol besar, PDI P, PKS, Nasdem. Menyaingi dua paslon lainnya Barkati-Darlis yang hanya memperoleh sebanyak 83.243, kemudian paslon Zairin-Sarwono 98.245 suara.
Berdasarkan jumlah perolehan suara itu, Andi Harun-Rusmadi memiliki suara terbanyak dan terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda. Hingga saat ini, koalisi yang mendukungnya tetap berjalan saat ini dan belum menyatakan sikap berpaling untuk dua periode kepemimpinannya.
Dan untuk diketahui, KPU saat ini tengah berjalan tahapan pemilukada di Samarinda melalui jalur independen. (*)