Cegah Keracunan, Wali Kota Samarinda Perketat Standar Penyimpanan Makanan MBG

Caption: Wali Kota Samarinda, Andi Harun.(Adakah.id)

ADAKAH.ID, SAMARINDA – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menekankan pentingnya memastikan bahan makanan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap higienis dan aman dikonsumsi oleh siswa penerima manfaat.

Salah satu langkah yang didorong Pemkot adalah penyediaan fasilitas penyimpanan dingin (cold storage) di setiap dapur penyedia makanan MBG. Keberadaan cold storage dinilai vital untuk menjaga kesegaran bahan makanan, terutama karena skala penyajian program tersebut terbilang besar.

“Satu dapur bisa menyiapkan seribu hingga tiga ribu porsi makanan per hari. Kalau tidak ada sistem penyimpanan yang baik, risiko bahan basi dan terkontaminasi sangat tinggi,” ujar Andi Harun, Senin (29/9/2025).

Ia menyebut, berbagai kasus gangguan kesehatan akibat konsumsi makanan MBG di sejumlah daerah lain harus menjadi pelajaran berharga agar hal serupa tidak terjadi di Samarinda.

“Kita harus tahu identifikasi apa penyebabnya. Dari pengalaman kasus di tempat lain, banyak karena bahan terlalu lama disimpan tanpa pengelolaan yang benar. Itulah mengapa cold storage menjadi kebutuhan mendesak,” jelasnya.

Untuk meminimalkan risiko, Satgas Percepatan Pelaksanaan MBG Samarinda bersama Forkopimda dan Badan Gizi Nasional (BGN) kini memperketat koordinasi. Pemerintah kota juga meningkatkan pengawasan mulai dari tahap pengadaan hingga distribusi makanan, guna memastikan kualitas gizi dan keamanan pangan.

Andi menegaskan, pengelolaan pangan tidak bisa disederhanakan hanya pada satu aspek. Sistem harus dibenahi secara menyeluruh, mulai dari penyimpanan, distribusi, hingga penyajian.

“Ini bukan cuma soal material. Kita bicara tentang satu sistem yang harus diperbaiki. Kalau bahan terlalu lama disimpan tanpa freezer, pasti terjangkit bakteri, dan itu yang menyebabkan keracunan,” tegasnya.

Ia menjelaskan, keracunan bukan hanya disebabkan oleh zat berbahaya, tetapi juga mikroba yang berkembang biak saat bahan makanan membusuk. Akibatnya, siswa bisa mengalami gangguan pencernaan hingga masalah pernapasan.

Pemerintah Kota Samarinda berharap langkah mitigasi ini dapat menjadi contoh pelaksanaan program MBG yang aman, sehat, dan berkualitas.

“Mudah-mudahan di Kota Samarinda tidak terjadi masalah seperti yang kita dengar di tempat lain,” pungkasnya.

MASUKAN KATA KUNCI
Search

BERITA

MODE

ADA+