ADAKAH.ID, SAMARINDA – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalimantan Timur semakin serius membina atlet muda difabel untuk mempersiapkan diri menghadapi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2028. Salah satu langkah penting yang diambil adalah menyelenggarakan Pekan Paralimpik Pelajar Provinsi (Peparprov) sebagai wadah penjaringan dan pengembangan atlet muda.
Ketua NPCI Kaltim, Suharyanto, menekankan pentingnya pembinaan ini sebagai upaya peningkatan prestasi. Dalam evaluasi prestasi di Peparnas Solo 2024, Kaltim berhasil naik ke peringkat 13 dengan 38 medali. Dengan dukungan pemerintah daerah, NPCI optimistis bisa meraih hasil yang lebih baik di masa depan.
“Untuk persiapan Peparnas 2028 di NTB dan NTT, kita harus menyiapkan atlet muda. Mereka justru yang banyak menyumbangkan medali,” kata Suharyanto, pada Senin (11/11/2024).
Dalam kesempatan ini, ia mengapresiasi dukungan pemerintah daerah yang mengalokasikan anggaran khusus bagi atlet NPCI. Salah satu atlet yang telah dipanggil untuk mewakili Indonesia di ASEAN Para Games 2025 di Thailand adalah Kirana Dafia Larassati.
“Alhamdulillah, atlet kami sudah ada yang dipanggil untuk ikut ASEAN Para Games 2025 di Thailand. Yang sudah pasti diambil itu Kirana,” tambah Suharyanto.
Tak hanya NPCI, Dispora Kaltim juga menyatakan komitmen mereka dalam mendukung pembinaan atlet muda difabel. Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Satria, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian atlet difabel Kaltim. Bagus menilai, prestasi atlet-atlet muda ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan sejak dini mampu melahirkan potensi besar.
“Kami sangat bangga atas prestasi yang telah diraih para atlet kita di Peparnas ini. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan mendukung pembinaan atlet-atlet difabel, terutama yang masih muda,” ujar Bagus.
Menurut Bagus, program pembinaan yang dilakukan NPCI dan Dispora tidak hanya berfokus pada peningkatan fisik dan teknik, tetapi juga penguatan mental dan rasa percaya diri para atlet muda. Bagus menjelaskan bahwa Dispora Kaltim ingin memastikan bahwa para atlet ini bukan hanya siap secara teknis, tetapi juga mampu menghadapi tekanan dan bersaing di tingkat internasional.
“Keberhasilan ini bukan hanya milik atlet atau pelatih, tapi juga seluruh masyarakat Kaltim yang turut mendukung. Kami berharap, melalui pembinaan yang baik, para atlet muda ini bisa menjadi wakil yang membanggakan, tidak hanya bagi Kaltim, tapi juga Indonesia,” tutup Bagus. (ADV/HI)