ADAKAH.ID, SAMARINDA – Komponen sepeda motor Ban menjadi satu-satunya komponen yang langsung bersentuhan dengan aspal. Karena itu, ban yang digunakan harus selalu dalam kondisi baik demi kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Disatu sisi, saat memasuki bulan suci Ramadhan seperti saat ini, aktivitas ngabuburit seperti berburu takjil ataupun kegiatan buka bersama dengan rekan kerja ataupun sahabat menjadi satu rutinitas yang sering dilakukan masyarakat khususnya bagi warga kota Tepian.
Aktivitas pekerjaan yang padat ditambah dengan jadwal rencana ngabuburit menjadikan penggendara sepeda motor semakin jarang melakukan pengecekan sepeda motornya.
Melihat hal ini, Lucky Roberto selaku Manager Technical Service Department Astra Motor Kaltim 2 membagikan tips yang dapat dilakukan masyarakat dalam pengecekan ban sepeda motor yakni :
1.Tread Wear Indicators (TWI) Sudah Sejajar Dengan Tapakan Ban
Tread Wear Indicators adalah indikator batas ketebalan tapakan ban. TWI ditandai dengan benjolan kecil yang dapat ditemui di celah kembangan ban. Jika ketebalan tapakan ban sudah sangat dekat atau bahkan sejajar dengan benjolan TWI, itu artinya ban harus segara diganti. Posisi benjolan TWI dapat dilihat dengan menarik garis lurus ke bagian tapakan dari tanda segi tiga yang ada di sisi ban.
2.Ada Keretakan Bada Dinding atau Tapakan Ban
Keretakan pada tapakan atau dinding ban bisa diakibatkan oleh berkurangnya tingkat elastisitas karet ban. Hal ini biasanya terjadi karena terlalu sering terparkir di bawah sinar matahari yang membuat tingkat elastisitas karet ban berkurang. Apa lagi jika usianya sudah lama, tentu akan sangat mudah ban mengalami keretakan. Selain itu, keretakan ban juga bisa terjadi akibat kurangnya tekanan angin ban. Karena dinding ban juga ikut menahan beban, jadi saat digunakan dalam kondisi tekanan anginnya kurang, kerja ban akan semakin berat.
3.Ban Benjol
Benjolan yang terjadi pada ban jelas bisa mengurangi kenyaman berkendara. Selain itu, faktor keselamatan pun akan berkurang karena tingkat kestabilan bekendara berkurang. Risiko terburuk, ban bisa pecah karena adanya kerusakan pada Umumnya, ban benjol diakibatkan oleh tekanan angin yang kurang. Ban yang digunakan dalam kondisi kurang tekanan angin membuat suhu di dalam ban lebih cepat panas dan ban bekerja lebih keras. Selain itu, benjolan juga terjadi akibat pergerakan tekanan angin yang terfokus pada satu titik, terutama saat melakukan pengereman.
4.Banyak Tambalan
Jika sudah banyak tambalan, maka ban tersebut harus segara diganti. Konstruksi di dalam ban yang terdiri atas rangkaian benang nylon akan rusak saat jarum untuk menambal ban ditusukkan. Terlebih jika ban tersebut sudah sering ditambal dan posisi tambalannya berdekatan. Hal itu akan memperburuk kerusakan konstruksi benang nylon sehingga daya tahannya akan semakin berkurang.
“Jika mendapat salah satu ciri di atas, maka bawalah sepeda motor kesayangan ke bengke AHASS terdekat untuk melakukan penggantian. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan pemeriksaan dan perawatan secara rutin di AHASS supaya sepeda motor selalu dalam kondisi prima” ungkapya.
( * )