• Berita
  • Pasar
  • Inflasi Kaltim Awal tahun 2024 Diharap Memicu Pertumbuhan Ekonomi

Inflasi Kaltim Awal tahun 2024 Diharap Memicu Pertumbuhan Ekonomi

Ilustrasi: Inflasi Kalimantan Timur tetap terkendali di awal tahun 2024. (sumber : shutterstock)
Caption: Ilustrasi: Inflasi Kalimantan Timur tetap terkendali di awal tahun 2024. (sumber : shutterstock)(Adakah.id)

ADAKAH.ID, SAMARINDA – Inflasi Kalimantan Timur di awal tahun 2024 ini masih terkendali. Kepala Kantor Perwakilan Kaltim Bank Indonesia, Budi Widihartanto optimistis bahwa situati inflasi tersebut bisa jadi momentum positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Budi Widihartanto menyampaikan sejumlah komoditas pangan, tembakau dan tarif kesehatan mengalami kenaikan harga. Ia juga menyebutkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 4 kota IHK di kaltim periode Januari 2024 tercatat sebesar 0,25% (mtm), atau sebesar 2,95% (yoy).

“Meskipun terdapat penambahan dua kota IHK yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Berau, laju inflasi Kalimantan Timur masih berada dalam target sasaran inflasi 2,5+/- 1%,” ujar Budi Widihartanto dalam keterangan resminya, Kamis (1/2/2024).

“Inflasi Kaltim awal tahun 2024 tetap terkendali,” tegasnya.

Pada Januari 2024, Koreksi harga pada kelompok transportasi oleh Angkutan Udara menjadi penyumbang andil deflasi tertinggi di kaltim, diikuti dengan komoditas Cabai Rawit, Jagung Manis, Cabai Merah dengan mulai terpenuhinya pasokan dan penurunan permintaan pasca Nataru.

Selain itu, Bensin juga menjadi penyumbang deflasi pada periode Januari 2024. Kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang andil inflasi tertinggi di Kaltim. Komoditas yang memiliki andil terbesar pada kelompok ini adalah Tomat, Bawang Merah, Sigaret Kretek Mesin dan daging ayam ras.

“Hal tersebut terjadi karena keterbatasan pasokan akibat memasuki musim penghujan,” ungkapnya.

Budi menerangkan berbagai upaya yang terus berlangsung, yakni dalam rangka pengendalian inflasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersama TPID Provinsi Kaltim.

Kemudian Launching Pendistribusian Beras Cadangan Pemerintah (CPP) Kota Samarinda tahap I dan Launching penyaluran CPP kota Balikpapan kepada Keluarga Penerima Bantuan Pangan (KPBP), guna menjaga ketersediaan pasokan beras.

Terjangkaunya harga cabai dengan bertambahnya pasokan cabai yang merupakan hasil panen demplot cabai hasil kerjasama dengan TNI. Upaya menjaga keterjangkauan harga juga terus dilakukan melalui pasar murah dalam rangka HUT Provinsi Kalimantan Timur dan Operasi Pasar untuk Pendistribusian Tabung LPG di 22 kelurahan di Balikpapan.

Serta penguatan Komunikasi antar TPID Provinsi Kaltim terus dilakukan dengan melakukan rapat koordinasi untuk membahas langkah konkret pengendalian inflasi, evaluasi program kerja TPID tahun 2023, serta penguatan koordinasi antar TPID.

“Ke depannya, TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi dan dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K guna pengendalian inflasi,” kata Budi.

“Melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang lebih sejahtera,” harapnya. (HI)

.

MASUKAN KATA KUNCI
Search