ADAKAH.ID, SAMARINDA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Samarinda Rabu (24/1/2024) memanggil dua Calon legislative (Caleg) dari Partai Golkar.
Dijadwalkan Bawaslu, undangan dengan agenda permintaan penjelasan dan informasi itu pada pukul 13.00 WITA (Rusdi) Caleg DPRD Samarinda Dapil 1 dan pukul 14.00 WITA (Khairudin) Caleg Provinsi Kaltim Dapil Samarinda.
Namun kedua kader partai berlambang pohon beringin tersebut tidak hadir.
Undangan permintaan penjelasan dan informasi dari Bawaslu itu terkait dengan temuan rekaman perbincangan yang diduga Caleg DPR RI, Rudy Mas’ud dengan memobilasi 111 Ketua RT di Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda.
Dalam rekaman tersebut, diduga Rudy Mas’ud meminta suara 30 persen warga untuk mencoblos dan memberikan iming – iming atau janji dengan uang ketika hari pemilihan 14 Februari 2024 yang dikoordinir para ketua RT.
Dikonfirmasi awak media yang telah menunggu lama, Anggota Komisioner Bawaslu Samarinda Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi, Temunggung Udayana mengatakan, bakal Kembali memanggil keduanya.
“Sampai sekarang (16.30 WITA) kedua belum memberikan konfirmasi kehadiran,” kata Temenggung seusai agenda permintaan penjelasan dan informasi dari Syaparudin.
Kendati begitu, Bawaslu Samarinda bakal kembali melayangkan undangan untuk kedua kalinya.
“Kalau tidak hadir hari ini kita akan undang lagi,” imbuhnya.
Dalam mekanisme pemanggilan, Bawaslu mentolelir dua kali pemanggilan lewat undangan resmi. Jika kembali kedua Caleg tersebut tidak hadir, maka Bawaslu akan lebih proaktif meminta penjelasan.
“Kami akan jemput bola langsung,” tegasnya.
Dirinya memastikan, dugaan pelanggaran pemilu yang masuk ke Bawaslu bakal selesai sebelum pemilu serentak 14 Februari 2024.
“Segera kami selesaikan masalah ini sebelum agenda pencoblosan pemilu,” terang dia mengakhiri. (Joy)
